Sekitar 20-an tahun sekian, lahirlah seorang bayi perempuan yang manis rupawan. Saya percaya demikian. Tahun demi tahun berlalu, bayi itu tumbuh menjadi gadis jelita. Indah Purnama Sari namanya alias Ipeh Alena. Gadis berkacamata yang lahir di Bekasi, tinggal di Bekasi dan menjadi Blogger Bekasi ini sekarang menikmati profesi freelancenya. Blognya ipehalena.com mengunggah berbagai macam artikel. Mulai dari review film hingga aplikasi, ada fiksi juga puisi. Dari kabar komunitas hingga pengalaman pribadi.
Baca pula: Cantik di mata Atisatsya Arifin
Blognya yang lain bacaanipeh.blogspot.com merupakan blog buku, tempat dimana Ipeh mengulas buku-buku yang ia baca. Dari sini, saya berkeinginan untuk lebih banyak berbincang-bincang dengan blogger buku kali ini. Mari simak, obrolan kami:
Simak juga blogger buku lainnya di: Ngobrolin Sandrine Tungka Bareng dr. Seuss
- Tentang Niche
Ipeh : Hai juga. Saat ini saya kerja di rumah. Fokusnya saat ini jadi admin (yang dibayar), menulis (yang dibayar) dan kadang-kadang bantu project bareng teman-teman.
Saya : Wah asyik dong. Ipeh ini sibuk menjadi admin di Klub Buku Indonesia, dan juga bagian dalam tim Social Media Klub Buku Bekasi. Selain memiliki blog ipehalena.com, Ipeh juga seorang blogger buku ya? di bacaanipeh.blogspot.com. Sejak kapan memiliki blog buku, yang khusus membahas buku saja?
Ipeh: Sebenarnya jadi blogger buku itu baru. Sekitar tahun 2014. Awalnya masih share ulasan di grup komunitas aja. Di klubbuku. Tiap baca langsung diulas di grup.
Saya : Lalu mengapa memutuskan menjadi blogger buku?
Ipeh : Kenapa milih Blogger Buku, karena antusias saya itu baca buku. Hehe...
Saya : Wah, bener juga ya. Kalau beauty blogger berarti antusiasnya di dunia kecantikan, kalau blogger family, mengulas kehidupan keluarga. Kalau blogger gado-gado? Berarti antusias menjadi penerbit majalah, hehehe.
Jangan lewatkan: Menguak Makna Cut Dek Ayi selaku Blogger Family
- Tentang Genre
Saya : Oke deh, pertanyaan selanjutnya. Sebagai orang yang gemar membaca, Ipeh pasti punya genre favorit tentunya. Apa saja genre itu?
Ipeh : Untuk genre favorit ada buku-buku misteri, thriller, fantasy.
Saya : Hmm, itu jenis buku yang butuh nyawa sembilan buat baca ya kayaknya. Lalu buku favoritnya apa?
Ipeh : Kalau secara khusus buku yang disuka banyak sih. Buku favorti dalam negeri itu buku-buku karya Fuad Hassan sama buku karya Arswendo Atmowiloto. Tapi sangat suka sekali sama Studium Generale karya Fuad Hassan.
Saya : (Karena penasaran, saya coba googling Studium Generale, ternyata yang ada berkaitan dengan kuliah. Kayaknya sih bukan yang dimaksud. Tapi, saya sok ngerti saja bahwa itu jenis buku berat. Berat bahasannya, entah ketebalannya). Ini Fuad Hasan berarti nonfiksi dong ya?
Ipeh : Iya, Fuad Hasan kategori non fiksi. Isinya banyak. Macam-macam. Awal suka itu gara-gara di buku Pentas Kota Raya yang berisi tentang fonofilia dimana Fuad menuliskan tentang kegandrungan manusia saat itu pada telpon. Nah, meski ditulis tahun 90-an tapi ternyata hal ini kan menjadi sesuatu yang lekang sampe sekarang. Juga ada isi tentang Kota Jakarta yang mana penduduknya saat itu banyak yang 'suka menyendiri' sampai bertegur sapa tidak lagi menjadi tradisi.
Saya : (Duh, bacaannya cerdas juga bu. Saya baca opini di koran bekas bungkus cabe aja pusing-pusing. Pusing, sambungannya mana -_- ) Apa sih standar menjadikan sebuah buku favorit. Karena keutuhan ceritanya atau karena unsur didalamnya?
Ipeh : Buku favorit biasanya karena isi di dalemnya sih. Ada yg saya suka banget dari segala macem di buku tersebut. (Maksudnya pemilihan kata, alur, seberapa informatif dan inspiratif)
Saya : Bagaimana dengan buku favorit luar negeri? Pasti ada dong.
Ipeh : Buku favorit luar negeri? Trilogi His Dark Material karya Phillip Pullman. Tapi kalau favorit author saya itu Stephen King.
Saya : The Golden Compass, emang cakep tu. (Tahunya The Golden Compass doang)
Simak juga : Mak Mugniar sebagai Mystery Shopper
- Tentang Mengulas
Saya: "Jadi nggak tahu ya. (Mikir: apa yang salah pertanyaannya ya?)"
Ipeh: “Yang saya tahu ada opini buku, blurb, sama rangkuman buku. Soalnya saya nggak begitu menguasai hal tersebut.”
Saya: "Bisa diterangkan soal opini dan blurb ini dan bedanya dengan sinopsis?"
Ipeh : Opini berarti pendapat pribadi seseorang. Atau tulisan yang berisi pendapat. Kalau blurb itu cerita secara garis besar yg mewakili cerita dalam buku.
Sementara sinopsis itu ringkasan cerita, tapi lebih komplit karena ada awal sampe akhir. Kalau blurb lebih ke isi promosi dalam sebuah novel, meski ada juga yang ngasih ringkasan di bagian belakang novel.
Saya : “Lebih banyak mana saat mengulas, fiksi atau non fiksi?”
Ipeh : “Antara fiksi sama non fiksi banyakan fiksi hehe. Karena sebulan saya cuma ngasih jatah ke diri saya buat baca 1 buku fiksi.”
Saya : Satu bulan cuma mengulas satu buku? Tapi, kalau baca buku pasti banyak dong.
Ipeh : Iya ya, sebulan sekali. Soalnya kalau nulis ulasan saya sering re-read biar nggak ada yang ngeganjel. Kalau baca buku, iya, random. Kadang sebulan 3-6 kali. Tergantung, kalau yang dibaca komik sehari sekali
Saya : “Seberapa berat sih mengulas buku ini?”
Ipeh : “Beratnya saat mengulas buku itu, bagaimana supaya bisa ngasih info lengkap terkait buku, tapi tetep nggak memberi spoiler.”
Saya : Wah, kebayang ya hasrat pengen ngasih spoiler itu enak banget rasanya. Sebagai pembaca pasti puas banget melempar semua opini. Sayang no-spoiler di antara kita harus tetap ada.
- As a Movie Reviewer
Selain mengulas buku Ipeh juga seorang movie reviewer alias seseorang yang doyan mengulas film di blognya ipehalena.com. Kita tahu banyak juga film-film yang ceritanya diambil dari buku. Saya jadi tertarik juga bahas ini bareng Ipeh.
Saya : Ipeh bilang suka pengarang Stephen King. Dan kita tahu banyak karyanya diangkat menjadi film. Saya sendiri sering menemukan perbedaan jalan cerita antara film dan buku. Kadang kesal lihat filmnya kok nggak sesuai dengan bukunya. Kalau dari film Stephen King sendiri pernah nggak nemukan hal semacam itu?
Ipeh : Hehehe, Allhamdulillah selama nonton film yg diangkat dari novel Stephen King (meski belum semua) belum pernah kecewa. Malah tambah penasaran. Kalau film adaptasi dari karya Stephen King yang saya suka banget sama 1408, di film itu saya kenalan sama lagu The Carpenters yang (mustinya) buat lagu romantis. Ini malah jadi horor.
Saya : Kalau selain Stephen King deh, tapi genrenya yang favorit Ipeh dan pernah bikin sebal?
Ipeh : Kalau buku lain yang benar-benar bikin sebal, film Stardust yg diangkat dari novel karya Neil Gaiman. Rasanya tuh aneh banget filmnya. Aktor/aktrisnya kaya datar-datar aja gitu maennya. Padahal mah novelnya saya suka.
Saya : Film favoritnya?
Ipeh : Kalau film thriller/misteri selain karya Stephen King, apa ya. Paling stonehearst asylum, perfume, apa lagi ya...hehe lupa mbak.
Saya : Iya ya, kalau yang suka aja pasti banyak. Ngapain nanya. Eh, Ipeh kok doyannya yang serem bin menegangkan, nggak takut apa? Punya tipsnya?
Ipeh : Hehe, saya kan kalau nonton thriller atau horor ada tipsnya. Kalau ada temennya baru berani nonton malam-malam. Kalau sendiri, saya milih nonton pas pagi-pagi hehehe. Gini-gini saya juga penakut, tapi penasaran. Kalau buku, malah ada beberapa buku yang bikin ketakutan juga sih. Kaya haunted book. Padahal mah nggak ada setannya -_- Cuma kejar-kejaran sama penjahat
Saya : Wkwkwkw… alhamdulillah ternyata masih normal.
Ipeh : :D
- Tentang Idealisme
Saya : Balik ke blog buku nih. Disana ada juga hasil dari buku berbahasa Inggris. Apakah Ipeh mengharuskan membaca buku berbahasa Inggris.
Ipeh : Iya, memang membiasakan baca buku bahasa Inggris. Karena feelnya dapet. Apalagi kalo yang dibaca sastra klasik. Benar-benar kerasa bedanya ketimbang baca buku terjemahannya. Baca buku english version juga lumayan menambah perbendaharaan kata juga. Tapi yang benar-benar kerasa itu 'feel' yang disampein sama 'feel' dialognya.
Saya : Wuahh, fantastic ni cewek. Sastra pula yang dibaca. Saya baca sastra Indonesia saja mesti bolak-balik ke KBBI. Selama menjadi blogger buku, keuntungan yang Ipeh dapatkan apa?
Ipeh : Sebenarnya jadi blogger buku itu salah satu idealisme saja. Blog buku saya benar-benar harus sesuai dengan keinginan saya. Jadi, bisa dibilang sepi pengunjung. Selain sesuai dengan idealisme saya pribadi, keuntungan punya blog khusus buku, saya bisa flashback dengan mudah plus track buku-buku apa saja yang sudah saya baca. Sejauh ini, keuntungan materi yang saya dapat, yaitu dikasih buku gratis hehe. Tapi, allhamdulillah, buku-buku yang saya dapat bukan buku sembarangan. Misal: Buku Bakat Bukan Takdir.
Saya : Mantap. Jawaban ini membuat saya berpikir, seberapa jauh blog bisa menampung idealisme saya. Atau justru merobohkannya secara perlahan. Pertanyaan saya berlanjut ke post review: Alice – dalam ulasan Ipeh, terdapat potongan kalimatnya sendiri seperti ini: "Yang selalu saya sukai dari membaca dongeng-dongeng klasik adalah sisi kekanak-kanakan saya masih bisa saya jaga…." Saya penasaran, sebenarnya ada apa sih dengan menjaga sisi kekanakan? Apakah memaksimalkan imajinasi ada yang keliru?
Ipeh : menjadi orang dewasa itu rumit. Banyak yg apa-apa dilogikain. Apa-apa diribetin. Kalau anak-anak selain imajinasi, cara berpikir mereka cenderung simple. Dan ini yang selalu saya jaga dalam diri saya, biar nggak ngeribetin hidup wkwkwkwkwk. toh Disney land tercipta karena imajinasi anak-anak pada orang dewasa yang masih dijaga.
Saya : Oh, ternyata begitu toh maksudnya. Jujur, saya cenderung sepakat. Maksud saya cenderung, karena saat ini saya di posisi orang dewasa, maka saya pun harus menerima sisi dewasa ini, dengan segala keribetan hidup yang (kini) saya hadapi. Tapi, tetap saya pelihara sisi kanak-kanak saya. Saya tetap butuh kok.
Bincang-bincang sama Ipeh ini sebenarnya banyak terputus. Tapi, Ipeh cepat juga menjawabnya. Kemampuannya bermain sos-med menurut saya luar biasa. Anaknya informatif. Memang cocok dijadikan admin. Perbendaharaan katanya sangat banyak.
Karya yang telah ia hasilkan:
1. Bidang kubik-kubik CINTA, Sembilan Mutiara Publishing Trenggalek (2014), ISBN 978-602-1264-06-5
2. Dear Mama, Kontributor cerpen 'Surat Untuk Ibu', @nulisbuku (2012)
3. AKAR HATI SEMESTA, Kontributor Puisi, @nulisbuku (2014)
Menakjubkan ya.
Sungguh sangat menyenangkan bersahabat dengan Ipeh Alena. Kontak saja ia di :
Blog: ipehalena.com
Blog buku : bacaanipeh.blogspot.com
Facebook : https://www.facebook.com/ipehalenanew
Twitter : http://twitter.com/ipehalena
Instagram : http://www.instagram.com/ipeh.alena
Jangan lupa hadiahi dia buku :D
Terimakasih tu Ipeh, semoga barokah ya ^^
Salam.
Salam.
Tags
Figur
Endingnya subhanallah...x))
BalasHapusSemoga mba Lidha ga bosen yaa chat sama saya :D. Nice chat juga meski terputus2.
Terima kasih tulisannya mba, semoga tetap semangat menulis.
Mba Ipeh, seleramu jempolan banget... Terus idealis ya mba...
BalasHapusEaaaa sangat cocok untuk dijadikan pendamping hidup. :D
BalasHapusjadi semakin mengenal Ipeh Alena lewat tulisan ini, biasanya saya mengenalnya lewat gambar yang diposting di IGnya. Hihi
BalasHapushai.. pengen kenalan dong sama mba ipeh :D
BalasHapusAaaaaah :D salah satu perempuan hebat :) kagum aku mbak sama Mbak Ipeh :)
BalasHapusAku gagal mamahami obrolan kalian. Ketawa2, terus nggak mudeng. KZL. Padahal mau ikut2an keren. Ternyata baik buku maupun filmnya hanya setitik debu yang aku tau *nangis di pojokan*
BalasHapusMerendah..merendah
HapusAih bisa jafi rujukan nih.blm tahu mau nulis apa soalnya
BalasHapus((baca opini di koran bungkus cabe))
BalasHapusanda luar biasa mba lidha :D
Wah pantas ya mba Ipeh disebut book a holic, mantaaapppp
BalasHapuskalau saya gatau kenapa ya males re-read, baca buku inginnya langsung diulas aja (kalo ga tebel bukunya) biar ga lupa..
BalasHapusAkujuga mau yg di bayar2 gitu kak
BalasHapusada ngak yg mau bayar aku ???? #laluDigampar
Waduh, kalo orang ini yang komen akuh gimana bw nya LOL*
Hapus#batalngomeninkomennya
Mba Ipeeeeeh :3 aku padamu
BalasHapuswah aku jadi lebih mengenal mbak Ipeh lebih banyak
BalasHapusbeberapa kali singgah di blognya Mba Ipeh :)
BalasHapustapi belum pernah ke blog bukunya, nanti kapan-kapan ke sana ah.. :)
Aku juga pernah berkunjung ke blog nya mba ipeh alena.. Btw emang nya kalau niche gado gado mau jadi penerbit majalah ya mba hehehe.. Passion nya macam macam, enaknya bisa nulis macam macam dari A sampai A lagi
BalasHapusIiisshh asyiikk ada yg sealiran bacaan ma akohh, thriller, mistery..
BalasHapusJadi admin toko buku sungguh hal luar biasa. Apalagi hobi kita sama nonton genre yang bikin hati dag dig dug der. Hahaha
BalasHapuseaa... keren bukan main mbak Ipeh alena..
BalasHapus2 in one yak, penggemar buku dan movie :D