Untuk
seseorang yang baru kukenal beberapa bulan. Tidak sepenuhnya kukenal, tidak
sepenuhnya kita berteman, tidak pula ada perjumpaan. Dunia maya menjadi permulaan,
dalam suatu wadah bernama Arisan. Ada namamu tertera disana: Primastuti Satrianto, untuk kesekian kali yang ke delapan. Apa kini yang kau rasakan?
Akankah ada penasaran? Tentang apa yang kami tuliskan?
Aku mengira tidak sepenuhnya demikian, karena telah begitu banyak kawan-kawan yang menuliskan. Kisahmu pun bertebaran. Tentangmu, Jogja, cinta, dan apa yang kau sebut Universitas Kehidupan.
Aku mengira tidak sepenuhnya demikian, karena telah begitu banyak kawan-kawan yang menuliskan. Kisahmu pun bertebaran. Tentangmu, Jogja, cinta, dan apa yang kau sebut Universitas Kehidupan.
--♥♥♥--
Dear
Manda,
Atau
Ima? Prima? Nama apapun kau suka. Saat ini biar aku memanggilmu Manda. Karena sebagai
lifestyle blogger begitulah kau menamai
blogmu, CERITAMANDA. Dan aku selalu
suka senyum hangatmu yang terbuka. Pada tiap-tiap sosial media, dimana kau
melempar foto-foto ceria, saat makan-makan dan bekerja. Aku selalu suka
energimu yang bahagia. Pertanda kau mensyukuriNya. Apa di blogmu itu yang kau
kata?
“Perjalanan
kehidupan cerita Manda Panda menjalani tulisanNYA. Cerita kami berproses dan
berguru di Universitas Kehidupan. Cara kami berPOSITIF THINKING pada ALLOH SWT
dan mensyukuri segala rencana indahNya. Thank you I learn.”
Sungguh, itu 4 kalimat yang membuat
aku jatuh cinta. Pada kedalaman hati seorang hamba, kala ia mengakui garis
kehidupan yang penuh liku dalam hidupnya, adalah sebentuk cinta dan keindahan
dari Alloh SWT-TuhanNya. Bukan sebagai kesulitan yang terus mendera. Nikmat
manakah yang akan kita dustakan dari Nya? Harusnya tak ada.
Dalam sebuah tulisan: menolak nikmat, aku mengamati caramu
tuk senantiasa bersyukur. Tak perlulah melihat rumput tetangga yang selalu
hijau, karena menurutmu hanya ada dua hal:
Yang rumputnya lebat, nyamuknya juga banyak.
Yang
rumputnya lebat dan hijau, apa jenis rumputnya? Tak usahlah bila hanya
rerumputan liar.
Kau memang tahu hidup tak semanis
yang kita inginkan, tak sesempurna yang kita harapkan, tak sebaik yang kita
pikirkan. Kau memahami bahwa hidup adalah proses belajar. Ini adalah tentang
bagaimana kita memproses menjadi baik, dan aku pun mencerna petuah-petuahmu:
Lakukan yang terbaik,
Berusaha lebih baik,
Belajar yang baik,
Amalkan yang baik sebanyak mungkin.
Suatu saat salah, kembali ke jalan
yang benar.
Suatu saat gagal, ikut remidial dan
belajarnya dikencengin.
--♥♥♥--
Please Manda,
Seperti yang kukata, ada banyak
yang sudah menuliskan Manda. Tak perlulah aku berpanjang lebar merangkai kata
demi mengenalkan blogmu yang telah ternama. Bukankah ceritamanda.com telah
banyak menerima kerjasama? Semua itu pasti karena rasa percaya.Sebagai istri
kau mengaku di rumah saja, minimarketmu memang sebuah usaha, tapi aktivitasmu
sebagai blogger juga banyak di luar sana. Banyak ilmu blogging telah kau
terima. Aku pun jadi tahu cara menghapus broken link dari ceritamanda.
Fear
Manda,
Aku
tidak tahu bagaimana ini jadi menggemaskan. Ini tentang seekor makhluk berbulu
yang akhir-akhir ini ‘menerormu’ lalu kau unggah dalam facebookmu.Sejujurnya, aku juga bukan pecinta kucing sejati. Bukan
seorang yang senantiasa riang saat bertemu makhluk yang memiliki nama ilmiah
felis catus dan dinyatakan masih ada hubungan dengan harimau itu. Tidak, sama
sekali tidak. Aku hanya seorang menyadari bahwa makhluk ini memang lucu. Lalu
apa katamu soal makhluk ini? Bahwa bulunya geli dan terasa nempel di hidung?
Oh, Manda. Karena bulunya yang lembut itulah yang membuatnya menawan. Cobalah
sesekali menyentuhnya. Nanti, kau akan tahu bagaimana hatimu akan tergerak.
Sekali saja sentuhlah ia, tak perlulah menempel lekat. Hanya untuk memastikan
ketakutan dan gelimu menepi.Bukankah kau seorang yang romantis, penuh kasih dan
tak berputus asa. Percayalah Manda, kucing tanpa bulu itu lebih “menggelikan”. Sekarang,
mohon terima postcard manisku ini:
Swear
Manda,
Aku
suka caramu memandang hidup dan menikmati hidup. Dari aku yang hanya memandang
dari balik laptop tercinta ini adakalanya berkata: “kapan perempuan ini tidak
tersenyum dalam setiap fotonya.” Sungguh indah hidup Blogger Jogja ini. Jalan-jalan, makan-makan. Dan tak lupa ia
merangkul mesra pasangannya yang ia panggil Panda. Sebagai orang yang lahir di Yogyakarta,
besar dan membangun keluarga disana, kau banyak menghadirkan kisah Jogja. Aku
bertanya padamu tentang lima tempat makan di Jogja yang tak merogoh kantong
terlalu dalam. Lalu kau menjawab:
Angkringan
● SS Super Sambal ● Tio Ciu 99 ● Bebakaran ● dan Soto
Yang
kesemuanya pernah diliput blogmu yang lain tamasyaku.com
Kau
tahu benar bahwa Jogjamu selalu memikat untuk dikunjungi. Aku bertanya mengapa
Jogja begitu memikat. Dan kau berkata, “karena aku orang Jogja. Kalau orang
luar, mungkin terbawa lagunya Kla Project, jadi mereka terbawa suasana Jogja”.
Swear
Manda,
Aku
ingin membantah ini, akulah orang luar dan aku sama sekali tak mengingat Kla
Project. Jogja adalah The Never Ending Asia yang tak hanya slogan semata. Kota
yang tak pernah mati. Ia hidup dan berkarisma. Aku tahu bagaimana rasanya menginjakkan
kaki disana dan bertanya-tanya bagaimana bisa ada sebuah tempat yang membuatmu
merasa pulang padahal kau sama sekali tidak berasal dari sana. Bagaimana bisa
ada suatu tempat yang membuatmu mudah jatuh cinta dalam sekejap namun begitu
sukar dilupakan. Sebuah daerah yang istimewa karena bisa mengikatmu begitu
dalam. Mungkin ini perasaan yang sama terbentuk pada orang luar lainnya
sepertiku tanpa perlu mengingat sebuah lagu.
Tak
hanya Jogja, kau juga memuat perjalanan lainnya di www.tamasyaku.com. Aku sepakat
denganmu, berjalan-jalan itu penting untuk berzikir dan bersyukur atas
karuniaNya, dari sini kita melihat kebesaranNya. Semoga tamasya-mu senantiasa
bermanfaat seperti yang kau inginkan.
Senja di Plaosan |
Dear
Mantan eh Manda,
Kau tahu,
Semua perihal diciptakan sebagai batas…
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan
perpustakaan kota, bilik penjara, dan
kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan Balikpapan dan Jogja
Kau tahu
penggalan puisi diatas? Yang terdiri dari ratusan purnama yang ternama itu? Kau
pasti tahu itu. Karena kau begitu antusias menyaksikannya. Lagi dan lagi
Jogjamu disebut. Tapi, aku yakin itu bukan cuma tentang Jogjamu. Ini tentang
kehalusan jiwa murnimu. Tentang sisi romantismu yang tak akan habis.
Dengan tidak
menyesal, aku ingin menyampaikan ini padamu. Bahwa aku adalah orang yang tak
tertarik dengan kisah Cinta dan Rangga. Aku adalah remaja yang tak pernah
menyaksikan kisah mereka 14 tahun silam. Dan tak tertantang untuk menikmati
kelanjutan kisah mereka pada hari ini.
Ya, aku tak
peduli berapa banyaknya penantian purnama itu, tak ingin menyaksikan pergumulan
rindu dua insan yang terpisah waktu. Tak peduli pula tentang patah hati yang
mereka derita. Bukankah Universitas Kehidupanmu berkata Sakit Hati Itu Menyenangkan?
Tapi,
Aku sangat
penasaran dengan kisah Manda-Panda. Duet romantis yang selalu menarik binar
mataku tuk bertanya. Ada apa dengan pasangan ini? Mengapa mereka begitu
menggodaku tuk mencari tahu lebih banyak.
Lalu aku
tersadar,
Bahwa godaanku
itu membawaku pada suatu yang menghanyutkan. Yang lebih lama dari 14 tahun. Aku
sedang berbicara tentang 17 tahun perjalanan Manda-Panda. Bukankah lebih banyak
lagi ratusan purnama yang terjalin di antara mereka? Ini 17 tahun yang
menggetarkan. Dan bila ditambah tahun ini, akan menjadi 18 tahun? Benar begitu?
Kau masih muda
kala itu, begitu juga dengannya. Dari kecil kalian bersama tanpa pernah tahu
akan terus bersama. Kalian bertemu, berteman, saling mengenal, saling
menyayangi, menikah, berbagi, menua bersama lalu menutup mata. Ini ritme
kehidupan yang tak semua orang bisa alami. Cinta apalagi yang paling indah kecuali
cinta yang tak mengenal rentang waktu dan pudarnya keindahan fisik. Layaknya
kalian yang tahu benar keriput sudah pasti akan menjelma. Kalian tidak ingin
menutupinya, justru menghadirkannya dalam Universitas Kehidupan. Kau percaya
bahwa cinta adalah proses. Jatuh, bangunnya akan membawa pada kesetiaan. Membentuk
rasa nyaman. Panda pun banyak memujimu. Senyumanmu di kala pernikahan kalian
menjadi potongan momen terindah baginya yang tak terlupakan. Berapa banyak
manusia di luar sana yang menginginkan cinta yang kau miliki? Sungguh beruntung
dirimu.
Semoga seorang
Manda selalu mampu menjadi istri yang diinginkan dan ibu yang tepat bagi
keluarganya. Itu doamu dan aku pun mengamininya.
Ada Apa Dengan
Cinta memang tak membuatku tertarik tapi Ada Apa dengan Cerita Manda selalu
membuatku terpesona.
Blog : ceritamanda.com, www.tamasyaku.com
FB :
Primastuti Satrianto
Twitter :
@ImaSatrianto
Instagram : @imasatrianto
From Balikpapan
With Love,
Tags
Figur
Dan saya tak mampu berkata- kata,
BalasHapusEntah karena kelihaian penulisnya,
Atau karena sosok Manda...
Tapi, saya pun baru mengenalnya,
Melalui sosial media,
Melalui dunia maya,
Entah kapan kami akan bersua
Berjumpa
Di dunia nyata.
Sungguh kisah Ada Apa Dengan Cerita Manda
Membuat pembaca terpesona..
Entah karena penulisnya..
Atau karena sosok manda...
Tapi, saya dapati...ternyata..
Berasal dari keduanya.
Terimakasih komentarnya duhai Ipeh Alena,
HapusSemoga sosok Ima menginspirasi kita bersama
Dan semoga komentar dibawah kita,
Tidak perlu repot memikirkan rima,
Khawatir karena komentar perdananya
Sudah terlalu luar biasa.
Tolong yang komentar yang dibawah saya,
jangan ngacir ya.
^^
Mba lidhaaaaa, true writer niii.. Pertanyaaan yg cuma 10 baris, diurai begitu apikkk pikkk... Ya Alloh, dunia maya mencatat sejarah dan dari dunia maya saya belajar dan bertemu org2 hebat sepertimu.. Terima kasih love letternya, semoga manda berkesempatan sampai balikpapan dan siap menjamu kapan dirimu ke jogja yaaa.. Mba lidha, aku merinding membaca setiap tulisanmu, terima kasih ya.. Terus memotivasi dan menyemangati dalam kehidupan ya kita.. Love uu mbaaaa...
BalasHapusAlhamdulillah mau dijamu Mandaaa...asyikkk
HapusYa Allah semoga kesampaian ke Jogja secepatnya. Mumpung dia masih ingat
Amiin
Amiin
Amiin
Mengaamiini doa :hug:
BalasHapusCieee yang dapet surat cinta super romantis :D
Amiin, mari kita doakan semoga samara mbak Manda ini ya :)
HapusAah....Mba Mandaaa...
BalasHapusMba Lidhaa...
Entah sejak kapan terakhir kali aku membaca tulisan romantis...?
Ternyata hari ini aku memulainya kembali...
Akupun demikian mba lendy... thanks to mba lidha, membangkitkan sisi romantisme melalui tulisan yg bikin mewek...
HapusManis mana sama drakor Len?
HapusWow, tulisannya manis dan dalem banget. Keren Mba Lidha, ini tulisan menyihir banget.
BalasHapusabrakadavra mba ety.
BalasHapusKemudian saya pingsan, karena kena puji mbak Ety :)
Waw tulisannya penuh makna.
BalasHapusIndahnya suatu pertemanan.....
iya nih, padahal baru dunia maya :D
HapusMbak Lidha romantis n puitiss. Ugh. So sweeetttt...
BalasHapusKalau dipuji gini, besok2 tambah romantis ah :)
Hapusmenarik bgt cara penyampaiannya :)
BalasHapushahaha, antara keren dan lagi nggak ada ide
HapusWah. Membahas blog tamasyaku. Duh, udah lama aku nggak mampir ke blog Manda Panda lagi.
BalasHapusmampir yuk ^^ biar dapat ide mau jalan kemana :)
HapusTulisannya dalem mba... nyastra pulak :)
BalasHapusduh, romantis hihihiii
BalasHapussalam kenal buat mommy blogger yang keren-keren semua....
BalasHapussalam kenal juga mommy Avy yang ternama :)
HapusZuper banget ulasannya >_< (mata berkaca-kaca)
BalasHapustisyu..mana tisu.. :)
Hapusyang baca juga zuper*
Waaaaahhh jadi penasaran ih sama mbak Mandaaa, langsung mampir ke Blognya aaaahhhhh :D
BalasHapussilakenn :)
Hapusreview nan romantis ya mbak :D
BalasHapusselamat idul fitri mbak lidha
mohon maaf lahir batin ya
Persahabatan yang indah, semoga nanti dapat kopdar, sehingga lebih indah lagi :)
BalasHapus