“Bila kau tak tahan penatnya belajar, maka kau harus tahan menanggung deritanya kebodohan.”
Begitu ungkapan Imam Syafi’i yang saya baca lewat instagram dan BBM Profil teman yang seringnya diambil juga dari instagram.
Begitu ungkapan Imam Syafi’i yang saya baca lewat instagram dan BBM Profil teman yang seringnya diambil juga dari instagram.
Jangan terlalu dipikirkan pic-nya seperti apa, biar saya ceritakan seorang perempuan muda bernama Ety Handayaningsih, seorang blogger yang mau saja berletih-letih ria demi belajar.
Dia seorang Blogger Solo – yang dulunya pernah tinggal di Palembang dan selalu suka empek-empek yang berasal dari sana. Blognya diberi nama www.etyabdoel.com
Dia seorang Blogger Solo – yang dulunya pernah tinggal di Palembang dan selalu suka empek-empek yang berasal dari sana. Blognya diberi nama www.etyabdoel.com
Blogger perempuan yang cukup lama malang-melintang di dunia perbloggian ini selalu saja membuat saya terkagum-kagum terutama dengan tekad kuatnya belajar. Karena itulah saya mencantumkan quote diatas karena kemauannya belajar terkait kuat dengan apa yang ia hasilkan pada hari ini.
Blognya sendiri, etyabdoel.com—berniche lifestyle; yang pada headernya terpampang judul MY JOURNAL dengan tagline: One Day When I Talk About Woman and Lifestyle. Judulnya saja ‘journal’ jelas saja bila isinya pun tentang sehari-hari Ety abdoel, yah mungkin tidak sehari-hari juga dia tulis, bisa tiga sehari sekali. Bagaimana pun ini adalah diary-nya yang sudah ia pisahkan dalam beberapa kategori besar dan sub-nya.
Namun, meskipun identik dengan buku harian, Jurnal Ety Abdoel ini sama sekali tidak mewakili luapan perasaan yang meledak-ledak. Yang saya temukan justru tulisan-tulisan elegan nan santai. Gaya menulis seorang Ety Abdoel memang sangat didominasi oleh banyak prestasi menulisnya. Sedari kecil ia suka menulis, bahkan ketika masih kecil (SD) seorang guru yang terkenal galak memuji tulisannya dan membanggakan diantara kawan-kawannya. Ada yang tahu bagaimana rasanya dipuji guru sangar? Rasanya bagai terbang melayang-layang di dalam ruangan ditatap teman-teman yang melongo. Syukurlah, guru itu tidak tahu, bahwa apa yang ditulis Ety Abdoel hanya rekayasa belaka, bukan yang sesuai diminta.
Tapi, tahukah apa artinya ini? Inilah cikal bakal ketajaman menulisnya terasah. Bila rekayasa saja sudah sebagus itu, apalagi yang tidak.
Sebagai blogger kelas kakap (ini mungkin akan membuat mbak Ety memprotes saya, tapi alih-alih menghapusnya, akan saya jawab saja: tenang mbak Ety kan baru kelas kakap, belum kelas hiu. Jadi, terima saja tulisan saya ini yang apa adanya dan ada apa-apanya ya mbak) oleh karena itu ada banyak pelajaran yang bisa diserap oleh pembaca blognya. Ya, pembaca bisa berkunjung dan melihat kategori yang ada. Saya bisa saja menuliskan apa kebermanfaatan dari membaca blog Ety Abdoel, pembaca bisa memperoleh resep, ilmu parenting, DIY, obrolan perempuan dan lain-lain. Tapi, saya pikir itu terpampang jelas. Sekarang saya coba melihat dari sisi si pemilik blog apa yang dapat saya ambil ilmunya. Bagaimana membuat blog menjadi berkualitas, meski hanya curhatan, meski hanya kegiatan emak-emak belaka:
1. Kuasai Gaya Tulisanmu
Setiap orang memiliki gaya penuturannya tersendiri, yang menjadi ciri khas dalam tulisannya. Setiap kali ada orang yang membaca tulisan orang-orang itu, nasib baik selalu meliputi mereka, karena si pembaca sudah mengenal siapa yang menulisnya, meski mukanya tidak. Dari cara menulis mbak Ety Abdoel, saya tidak menemukan gaya yang semrawut, typo berat, lebay, tidak terarah. Oh, jangan bayangkan juga mbak Ety selurus-lurusnya saja menulis dengan tata bahasa yang baku dan berat. Tetap saja ‘hehehe’ ‘qeqeqe’ mengubah ‘tidak menjadi nggak’ ada dalam tulisannya. Namun, mbak Ety tahu benar apa yang ia ingin sampaikan dalam tulisannya dan dengan cara yang bagaimana. Sehingga para pembaca pun ‘mampu mengenal sosok tersebut’ meski tak pernah ada perjumpaan.
2. Saatnya Curhat Berbuah Tips
Senang curhat di blog? Sama!
Banyak sekali blogger yang mengaku nge-blog awalnya buat curhat. Blogku isinya diary doang, begitu kata mereka sebelum akhirnya memilih niche tertentu. Kalau saya iseng-iseng membuat prosentase, mungkin ada 80% yang seperti itu.20% bikin blog karena jualan, karena pelatihan blogging, tugas sekolah, atau karena tidak pernah cerita pada saya.
Rupanya kita memang suka curhat. Yang emak-emak, yang anak muda, yang jomblo, yang jomblo bahagia pun kurang puas cuap-cuap di luar sana.
Tidak ada kehidupan yang lurus damai-damai saja, selalu ada masalah untuk membuat kita lebih baik. Buat saya menceritakan masalah di blog sendiri itu menyenangkan. Dengan catatan, tergantung bagaimana saya menceritakannya, mau cengeng-cengengan terus atau berusaha mengambil hikmah adalah pilihan yang saya buat.
Blogger perempuan Solo ini pun demikian.
Ada resah, ada permasalahan tertuang di blog. Meski demikian, tidak menjadikan blognya penuh drama. Sisi menariknya, saya justru menemukan kemahiran Ety Abdoel mengemas masalah menjadi tips. Saya mengambil kisahnya saat anaknya mogok sekolah. Selengkapnya bisa baca disini: Mengatasi Anak Mogok Sekolah
3.Asah Kreativitas
Pernah ngerasain mati gaya pas main sama anak? Saya jujur saja, iya.
Memang paling enak saat ada stok ide, saat itu juga bisa disalurkan. Bagi MomBlogger-Ety Abdoel, blog juga merupakan wadah kreativitasnya. Ada ragam DIY/Craft yang lebih banyak dilakukan bersama anak-anaknya. Termasuk juga kesenangannya dalam memasak. Semua ini tertuang di kategori Fun Craft/Art, Playfull Cooking, dan Fun Experiments.
Memang paling enak saat ada stok ide, saat itu juga bisa disalurkan. Bagi MomBlogger-Ety Abdoel, blog juga merupakan wadah kreativitasnya. Ada ragam DIY/Craft yang lebih banyak dilakukan bersama anak-anaknya. Termasuk juga kesenangannya dalam memasak. Semua ini tertuang di kategori Fun Craft/Art, Playfull Cooking, dan Fun Experiments.
Tentunya kreativitas yang dituangkan ke dalam blog dapat beraneka rupa. Dalam sebuah tulisan saja, kita seringkali menemukan cara unik penulis dalam menyampaikan tulisannya agar nyaman dibaca. Menurut saya ini pun bentuk kreativitas, dan masih ada lagi seperti menambahkan gambar, infografis, video dan lainnya. Selain agar tidak monoton, tujuannya agar blog menjadi sumber inspirasi para pembaca.
4. Bangun Kedekatan dengan Pembaca
Bila kreativitas bisa menjadi menjadi sumber inspirasi pembaca, tidak salah bila saya sebutkan bahwa hal ini juga menunjang kedekatan dengan para pembaca. Karena blog menjadi inpirasinya, maka pembaca bisa berulang kali berkunjung. Tengok saja blog Ety Abdoel. Selain pribadinya yang hangat, blognya pun nyaman untuk saya kunjungi berulang kali.
Cara membangun kedekatan dengan pembaca (engangement) ada bermacam cara. Yah, saya rasa sih memang ada banyak caranya, namun saya ingin menyampaikan dari sisi mbak Ety melekatkan perasaan-pikirannya lewat tulisan saja. Terutama dari pendapat pribadi saya saja.
Jadi begini, beberapa tulisan yang mengena (versi saya) seringkali saya temukan karena ada unsur memasukkan perasaan-pikiran pribadi si penulis. Saya ambil contoh tulisan: Irit Atau Pelit? Yang bercerita tentang Komik Mak Irits. Saya tersenyum-senyum saat membaca tulisan ini. Bukan sekadar Mak Irits memang lucu, tapi saya juga merasa geli dengan pernyataan mbak Ety:
”…saya harus bertanya, karena setelah membaca komik Mak Irits saya jadi berpikir, kenapa gaya hidupnya sudah sangat irit, kok masih dikejar-kejar tukang panci ?”
“… SI Mak dengan cueknya membungkus hidangan di pesta untuk dibawa pulang. Katanya untuk orang di rumah. Idih, nggak punya malu ya. Kalau saya sih nggak berani jika harus seperti itu. Paling banter, makan aja banyakan.” (Ketahuan Mbak Ety ya)
“… SI Mak dengan cueknya membungkus hidangan di pesta untuk dibawa pulang. Katanya untuk orang di rumah. Idih, nggak punya malu ya. Kalau saya sih nggak berani jika harus seperti itu. Paling banter, makan aja banyakan.” (Ketahuan Mbak Ety ya)
“ Ketika belanja jeruk, dia dengan santainya icip-icip jeruk. Nyoba sampai habis sebuah dan nambah lagi. Terus ngacir dan tidak membayarnya. Ish, ini urat malunya kemana… saya terenyuh melihat pedagang jeruk yang tak berdaya menghadapi tingkahnya.” (Alhamdulillah, saya jadi tahu mbak Ety peduli dengan jeruk-jeruk itu *perasaan bangga yang aneh*)
Dari sini saya merasa mengenal sosok Mbak Ety. Walaupun sejujurnya belum tentu juga saya sehati dengan Mbak Ety. Bisa jadi saya sehati dengan Mak Irits.
Saya mungkin akan menjadi pembaca yang pasif saja, seandainya menemukan tulisan yang sangat amat datar meskipun tulisannya bagus dan baku. Tentu apa yang saya sampaikan ini tidak bisa disamakan dengan semua orang. Karena tiap pribadi punya caranya masing-masing untuk membangun kedekatan, dan tiap pembaca punya kenikmatan tersendiri untuk merasa dekat dengan penulisnya.
5. Berbagi Opini
Blog tempat menuangkan opini?
Oh, ya. Sudah pasti dong.
Selain blog tempat berbagi ilmu, berbagi tips, blog juga tempat yang nyaman berbagi opini. Kalau menurut saya, tentu harus ada kehati-hatian disini. Apalagi kalau temanya yang lagi panas mencuat. Ya, kembali ke pilihan masing-masing tentunya dan dengan gaya bahasa apa mau menyampaikannya. Saya pribadi suka dengan beragam opini yang disampaikan blogger, terutama bila cara menyampaikannya bagus. Blog terasa tidak monoton dan justru mampu menggugah perasaan saya. Bila saya sependapat dengan opininya, saya merasa mendapat kawan. Bila saya tidak sependapat, saya jadi tahu keberagaman manusia.
Sst, mbak Ety pernah mengungkapkan suara hatinya tentang poligami lho.
Sst, mbak Ety pernah mengungkapkan suara hatinya tentang poligami lho.
6. Never Stop Learning
Dari sekian poin diatas, inilah yang mengena dengan ungkapan di awal. Poin ini pula yang membuat saya kagum dengan Mbak Ety. Saya yakin nge-blog buat mbak Ety adalah cara untuk beliau belajar. Beberapa artikel yang mbak Ety tulis, terdapat blogpost berbahasa Inggris. Mbak Ety rupanya masih mau meluangkan waktu untuk melatih kepekaan berbahasa Inggrisnya.
Di masa kini, ketika Vlog begitu ramai, saya ingat mbak Ety pernah bilang merasa gaptek untuk membuat video. Alih-alih membiarkan saja, ternyata ia membuat video juga, hasilnya: uhh, kalau untuk pemula kece beud lah itu.
Di masa kini, ketika Vlog begitu ramai, saya ingat mbak Ety pernah bilang merasa gaptek untuk membuat video. Alih-alih membiarkan saja, ternyata ia membuat video juga, hasilnya: uhh, kalau untuk pemula kece beud lah itu.
Mbak Ety (kanan) bersama blogger lainnya |
7. Awet Muda
Sepertinya saya memang ingin menambahkan ini sebagai penutup. Meski (mungkin) mbak Ety akan malu-malu kucing membacanya. Ya, meski saya menuliskan di awal: cerita tentang perempuan muda, sebenarnya usianya memang tak lagi muda.
"Tapi apa urusannya dengan usia jika semangat, kekuatan fisik, daya pikir berada di rentang yang cemerlang. Orang-orang di masa dahulu tidak terlalu memikirkan perbedaan usia mereka. Usia saja ditaruh di pohon kelapa."
Setiap kali melihat foto mbak Ety, ia selalu tampak muda dan bahagia. Tidak peduli dari sisi mana pun foto diambil, ia terlihat segar bersemangat. Saya kira ini karena aktivitas ngeblognya. Ngeblog membuat ia happy, begitu katanya pada saya. Ia juga menjadikan kelompok kami sebagai ajang silaturahmi, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan nestapa.
Salah kamera? Mbak Ety malah terlihat 10 tahun lebih muda Sumber: FB Ety Abdel (Ety Abdoel dan Cahaya The Princess) |
Ini bisa jadi tips untuk saya bila ingin tetap awet muda (meski umurnya tidak) ; perbanyak minum air putih, makan makanan yang sehat, mencari aktivitas yang bermanfaat agar pikiran selalu positif dan bersih, silaturahmi, sedekah ilmu dan jangan lupa perbanyak senyum termasuk di depan kamera.
“I want to learn. I want to learn everyday.”
Saya berterimakasih untuk siapa pun yang telah membaca ini sedari awal. Entah ada yang menyadarinya atau memang ingin mengabaikannya saja, karena di awal saya menyebutkan nama blogger ini Ety Handayaningsih, kemudian berubah menjadi Ety Abdoel. Percayalah, itu bukan typo sama sekali. Saya cuma lupa bertanya langsung pada beliau mengapa ada perbedaan nama di sosmed-nya. Kiranya ada yang berminat bertanya, silakan saja mampir kemari:
BLOG :www.etyabdoel.com
Facebook :facebook.com/ety.abdoel
Twitter :@etyabdoel
Instagram : @etyabdoel
Salam,
Lidha Maul
Facebook :facebook.com/ety.abdoel
Twitter :@etyabdoel
Instagram : @etyabdoel
Salam,
Lidha Maul
Tags
Figur
Mba Lidhaaa, Masyaalloh, detil amat yaaak!Jadi panas dingin, beud.
BalasHapusTahu aja kalau mau protes, bukan kakap aalagi hiu, ih.
I love u Mba Lidha, caramu menerima perbedaan sungguh cantiiik.
Makasih banget buat reviewnya yang komplit dan detil.
Sama-sama mbak
HapusI love you too coz Allah ^^
Tipsnya oke banget nih! Bisa aku terapkan untuk lebih memaksimalkan blog dengan baik :) thank you mba
BalasHapussama2 mbak,
Hapussaya juga berusaha terapkan, terutama no. terakhir *Lho*
'bila kau tak tahan bewe lama2, maka kau harus tahan deritanya alexa jadi bengkak'
BalasHapusAku tertamparrrr
beberapa kali berkunjung ke blognya mba Ety :) menjadi blogger memang harus banyak belajar. ever stop learning, itu bener banget :)
BalasHapusmba Ety, aku harus bisa jadi bermanfaat sepertimu ^_^
BalasHapussini, kumanfaatkan kau Nyi
Hapusngeblog juga bikin saya happy mbak lidha, tapi soal manfaat entah ya hahaa
BalasHapushmmm...itu sih saya banget Nin :D
HapusBetul mbak ngeblog itu ternyata bisa bikin perasaan jadi senang dan rasanya ingin menekuninya terus deh tapi kadang juga ada saat tidak serunya juga mbak dan itu mungkin salah satu rintangannya ya ?
BalasHapusya begitulah, ntar ada masa-masa jenuhnya kan Kang.
Hapussalut sama passion mba ety dalam hal perbloggingan
BalasHapusiya ya mba Ety cantiiiik awet muda ternyata rahasianya ngeblog ya :)
BalasHapusblog jadi sarana terapi untuk melepas penat juga ya mbak dgn curhat di blog hehehehh...tipsnya berguna..salam kenal mbak :)
BalasHapusMbak Ety ini sering menang lomba, tulisannya bagus, tapi rendah hati ya. Suka deh.
BalasHapusBlog tuh sarana untuk jadi diri sendiri dan menemukan teman juga keluarga baru. Senangnya bisa di dunia blogging..
BalasHapusIya bener nih, setiap orang itu punya gaya bahasa tulisannya sendiri-sendiri, sama seperti gaya bahasanya ketika bebicara. Aku juga suka tulisan-tulisannya Mak Ety ini. Hmmm, kira-kira kapan ya aku bisa ketemu beliau?
BalasHapusSemoga secepatnya bertemu mbak
HapusKeren yah mba Ety ini. Udah lama juga si mbaknya malang melintang didunia perbloggeran, bisalah aku belajar banyak dari si mbak. Btw, makasih sharingnya mbak.
BalasHapusSuka sama blognya mba Ety. Tempat yang asyik buat belajar.
BalasHapusHahaha... sukak lihat komennya Elisamonic
BalasHapus'bila kau tak tahan bewe lama2, maka kau harus tahan deritanya alexa jadi bengkak'
Aku tertamparrrr
Andai saja mereka tahu manfaat BW. Apalagi BWnya ke tempat Jeng Lidha yang Alexanya super ramping, bisa-bisa ikutan ramping. Uhuii... Buktikan sendiri ;).
proses belajar memang gak pernah bs berhenti, termasuk jg dlm blogging. belajar dr yg udah lbh senior maupun yg lbh muda, sama aja positifnya :) membangun diri ke yg lbh baik lg
BalasHapusMb lidh kapan akuh diulas kayak begini inih ahahahha #embul ngarep padahal ga ikutan arisan
BalasHapusHhmm
Paling asyik klo nemu postingan yg opini nih klo pas baca2 blog orang, coba ah takktengok bentar bliau uda ngulas opini tentang tema apa aja
Tapi bener kata mb lidh klo nulis opini sekarang ini suka skeri, pasti ada aja yang kontra sebaik dan semencoba santun apapun cara kita nulis, jadi utk sekarang akikah uda malaz nulis opinih hahhahahhaha