Demi memperkaya ilmu di
bidang wirausaha, Pak Suami kerap menghadiri seminar dan training bisnis yang
turut serta melibatkan saya. Sebagai IRT –yang katanya bukan pekerjaan- khasanah
ini berkontribusi pada bertambahnya minat saya untuk suatu hari kelak memiliki
usaha sendiri. Dari sekian banyak sharing bisnis itu, saya merangkumnya dalam
BEPRENEUR. Tulisan ini sendiri lebih erat
kaitannya dengan aspek jual: women stuff
dan potensi lokal. Karena tidak bisa dipungkiri, perempuan punya
daya tarik yang luar biasa. Perempuan tertarik untuk membeli dan segala barang
bercirikan perempuan punya daya tarik untuk dijual. Kedua, mengembangkan produk
lokal sebagai potensi jual. Karena di masa kini, produk lokal lebih punya ‘nyawa’
di hati generasi mudanya, termasuk saya meskipun saya sudah nggak muda.
Lalu, mengapa perempuan?
PEREMPUAN DAN KETERTARIKANNYA PADA PENAMPILAN ··········
Tidak dapat dipungkiri, perempuan senang memerhatikan dirinya sendiri.
Perempuan juga senang diperhatikan. Secara alami seperti itu. Ada yang senang mendapat perhatian dari lawan
jenis, sesama teman-teman perempuannya, hingga ke ranah publik. Ya, alias ada
perempuan yang ingin menjadi pusat perhatian. Bicara tentang hasrat ‘ingin
menjadi pusat perhatian’, karena di #zamannow banyak orang (bukan hanya
perempuan) yang bertindak keliru demi ‘pusat perhatian’. Tapi, tidak selamanya
menjadi pusat perhatian itu keliru. Karena tergantung karakter dan tujuan si
perempuan, tergantung situasi, juga
tergantung titik koordinatnya dimana. Eh.
Meski demikian, tidak
semua perempuan ingin selalu jadi pusat perhatian. Karena ingin menjadi pusat
perhatian dan diperhatikan itu bisa berbeda. Tapi paling tidak, perempuan pasti
ingin mendapat perhatian meskipun oleh satu orang saja. Misalnya, ada yang mengkhususkan hanya
suaminya semata.
Ada beragam kondisi
ketertarikan perempuan dalam upayanya mendapat perhatian: bisa dari
kemahirannya, profesi, tingkah laku, prestasi, juga penampilan. Upaya ini sebenarnya juga alami terjadi pada
kaum adam. Bicara tentang penampilan perempuan, pasti sudah jamak diketahui
perempuan dan penampilan itu bagaikan sepasang kekasih yang tidak dapat
dipisahkan. Coba dihitung, berapa banyak perempuan ngaca dalam sehari? Perempuan kalau ke toilet misalnya di mall, apa
benar sudah pasti ada hajat khusus? Atau
ternyata cuma mau memperbaiki penampilan? Padahal ke mall cuma mau window shopping doang. Belinya nggak,
dandannya paripurna, perginya pun sendirian. Atau jangan-jangan cuma mau ke
XXI. Siapa yang mau lihat, kalau di dalam hanya duduk gelap-gelapan.
Tapi begitulah perempuan.
Sudah habitnya, meski tidak bisa
dipukul rata. Intinya, ya… perempuan dan
penampilannya sukar dipisahkan.
Penampilan perempuan pun
tidak melulu jatuh pada fisik. Karena secara keseluruhan, penampilan berarti
apa yang ditampilkan. Itu artinya aspek yang melekat pada diri perempuan pun
menjadi pertimbangan. Misalnya, pakaian,
sepatu, dan aksesoris dan lainnya. Segala yang melekat pada definisi penampilan
perempuan inilah yang kemudian yang menjadi nilai jual. Segala yang bisa mempermanis penampilan dirinya
rasanya sayang untuk dilewatkan.
Misalnya, ketika
berbelanja seorang perempuan akan menemukan tas unik, lalu dia berkata: “ih,
lucu banget tas ini.” Sambil mengira-ngira dalam benak, bila dirinya yang memakai
maka akan manis penampilannya.
Maka, sangat wajar bila
ada yang menilik prospek bisnis ke arah ini. Banyak
pihak yang nyata-nyata bergelut di potensi pasar ini. Karena sangat
mengasyikkan bisa menyenangkan perempuan.
Salah satu produk pemanis
dan penunjang penampilan perempuan ini bernama : tas rajut handmade.
Ada apa perempuan dengan
tas?
Karena jarang sekali
perempuan bepergian dengan tangan kosong alias hanya mengandalkan saku
pakaiannya. Minimal membawa tas mungil.
Sedangkan mengapa handmade, ini terkait dengan potensi
lokal.
Nah, biar tambah menarik
wacana kita. Simak dulu kisah tentang
TAS RAJUT berikut:
PERKEMBANGAN MODEL TAS RAJUT
(KISAH PERJUANGAN PEMBUATNYA) ··········
Tas rajut merupakan
salah satu jenis tas yang sedang banyak digemari perempuan saat ini. Benar
nggak? Desain tasnya sih, kebanyakan
kecil. Namun justru karena bentuk kecil tersebut, tas ini terlihat memiliki
kesan lucu dan unik.
Ingat, perempuan suka sekali berkata:
“Ih, lucuk banget ini.” ----atau-----
“Aduh, imutnya.”
Mungkin bagi laki-laki
(maksudnya para suami) mengira itu cuma informasi semata. Namun, dibalik kata
lucu itu ada ‘niat baik’ perempuan minta dibelikan.
Jadi, hati-hati dengan
yang lucuk dan imut.
Tas rajut imut ini pun
demikian.
Perkembangan tas rajut
saat ini, rasanya tidak kalah dengan perkembangan fashion (penunjuang
penampilan lain yang kerap mendominasi). Kemunculan model-model baru berbanding
lurus dengan kreativitas serta inovasi setiap pengrajin. Salah satu pengrajin
tas rajut yang tengah naik daun yakni Rajut Merajut, akun yang diprakarsai
Norika Ayu Dewi.
“Ada cinta di setiap kaitannya” adalah motto
yang diusung Norika Ayu Dewi. Ia memulai usaha kerajinan ini sejak tahun 2010
lalu. Melalui blog pribadi, sosial media, hingga dari mulut ke mulut. Norika menjadikan
media untuk mempromosikan serta memasarkan produk kerajinan miliknya. Nama
Rajut Merajut tak langsung terkenal begitu saja. Butuh perjuangan serta waktu
lebih memang agar produknya bisa diterima oleh masyarakat. Norika percaya,
bahwa produk yang dihasilkan dari inovasi serta kreativitas, pasti akan
memiliki kesan tersendiri.
Berbekal kepercayaan
terhadap adanya kesan tersebut, Norika mulai mendedikasikan dirinya untuk
menciptakan desain yang dengan mudah membuat orang jatuh hati. Hasilnya,
beragam desain lucu dan unik pun tercipta di Rajut Merajut. Mulai dari berbagai
pilihan sling bag mini menggemaskan,
hingga jenis ransel yang girly banget
bisa kamu temukan.
HARGA, BAHAN HINGGA MOTIF
TAS RAJUT MODERN DARI TANGAN PENGRAJIN ··········
Rajut Merajut menawarkan
keseluruhan produknya dengan harga terjangkau, yaitu berkisar antara Rp 160.000
sampai Rp. 260.000 saja. Dengan harga tersebut, kita akan dimanjakan oleh
motif-motif imut seperti bentuk buah stroberi, nanas, atau hewan sapi
menggemaskan.
Material untuk pembuatan
tas rajut, kebanyakan ialah polyester. Bahan yang terkenal karena memiliki daya
tahan super kuat. Pada bagian liningnya, Norika biasanya menambahkan furing.
Kemudian sebagai penyempurnaan tampilan produk tasnya, Norika telah menyematkan
resleting anti karat. Sehingga, produk akan lebih awet digunakan untuk jangka
waktu lama.
Berawal dari hobi untuk
mengisi waktu luang, berubah menjadi hobi yang dapat menghasilkan uang. Mungkin
hal inilah yang sedang dirasakan Norika Ayu Dewi. Omset pendapatan tiap
bulannya sudah lumayan besar. Terlebih ketika Rajut Merajut sudah bergabung
dengan toko online khusus barang-barang handmade Indonesia, Qlapa.
MARKETPLACE KHUSUS PRODUK HANDMADE
(TERMASUK TAS RAJUT) BERKUALITAS PREMIUM ··········
Qlapa merupakan sebuah marketplace tempat berkumpulnya
pengrajin terbaik nusantara. Semua produk di situs ini diambil langsung dari
para pengrajin, dipilih satu-persatu, kemudian dipasarkan dengan merk dari
pengrajin tersebut. Barang-barang tersebut juga harus melalui kurasi dengan
standar tinggi terlebih dahulu. Barulah foto bisa ditampilkan dan siap
dipasarkan. Ada pula fitur pre-order bila ingin melakukan pesanan secara
khusus.
Selain itu, bila
dibandingkan dengan produk luar yang sedang marak seperti produk China atau
pabrikan, maka akan terlihat perbedaannya dari beberapa segi, di antaranya:
·
Bahan baku yang digunakan lebih baik. Namanya barang handmade,
pastilah proses pengerjaannya akan lebih banyak dikerjakan oleh manusia. Meski
mungkin masih juga dibantu oleh mesin, tapi tetap porsinya akan lebih banyak
dikerjakan oleh sang pengrajin. Sebagai seorang pengrajin, tentu tidak akan mau
bila nanti barang ciptaannya hanya biasa-biasa saja. Semuanya sudah mulai
dikontrol bahkan mulai dari perancangan, pemilihan bahan, hingga akhirnya
proses pembuatan barang.
·
Ketelitian lebih diutamakan daripada kecepatan. Proses pengerjaan
produk handmade biasanya memakan
waktu lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pengrajin sangat
berhati-hati dan teliti pada setiap langkah penciptaannya. Beda ceritanya
dengan produk pabrik. Mereka lebih mengutamakan kecepatan untuk profit
penjualan.
·
Kesannya terlihat lebih eksklusif. Karena produk handmade membutuhkan proses pengerjaan
lebih lama, otomatis produk-produk tersebut hanya diproduksi terbatas. Artinya
hanya ada sekian orang saja yang juga akan memiliki barang tersebut. Berbeda
dengan produk pabrikan yang diproduksi secara massal.
Sebenarnya dengan cukup membeli tas rajut handmade saja, ternyata kita
dapat melakukan 3 hal : Pertama, menunjang penampilan. Karena sesuatu
yang unik dan cantik yang melekat pada penampilan seperti memakai tas rajut handmade ini bisa membuat perempuan juga
cantik. Bisa membuatnya jadi pusat perhatian, tanpa perlu berlebihan mencari
perhatian. Kedua, sesuatu yang menarik dan unik bisa membuat orang
kepincut untuk membelinya. Itu artinya, kita bisa melihat daya tarik jualnya
atau berbisnis ke arah ini. Ketiga,
visi untuk negeri, dimana kita bisa menghargai kreativitas para pengrajin
lokal dengan membeli produk-produk mereka. Tentunya ketiga alasan ini layak dipertimbangkan.
Oya, teman-teman ada yang sudah punya tas rajut? Atau
sedang belajar merajut? Asyik ya belajar merajut itu.
Ingat ya, perempuan itu merajut. Bukan merajuk.
Haish.
Apasih.
^_^
Salam,
Lidha Maul
aku juga lagi belajar bikin tas rajut ^^
BalasHapuskalau mba Indah mah keren. Saya sering liat tuh :)
HapusSaya punya tas rajut dan ingin belajar merajut juga. Lihat teman suka merajut, cakep-cakep hasil rajutannya jadi kepengin juga :D
BalasHapusKekinian ya mba
HapusYa ampun, aku naksir banget tas rajun yang model kamera itu. Menggemaskan banget :). Harganya juga terjangkau ya mba
BalasHapusayee, sama deh
HapusTas rajut yang keren ini juga jadi bukti bahwa Indonesia kaya banget akan koleksi kriya yang menawan
BalasHapusbetul mba Nurul ^_^
HapusAih, itu yg model logonya IG bikin mupeengg...
BalasHapusAih, sama
HapusProduk handmade memang unik salah satunya tas rajut dengan motto ada cinta di setiap kaitanya membuat hasil akhirnya memuaskan
BalasHapuskarena dibuat dari hati ya
HapusAku pernah belajar merajut ternyata lumayan sulit :D hahaha tapi semua tas rajutnya mbak Norika keren-keren deh, lucu *enggakmintadibeliin kok XD hehehe
BalasHapusdulu pernah rajin merajut ini sampai bikin tas dan baju bayi. sayang sekarang udah nggak rajin lagi
BalasHapusCakep bangettt...lucu dan tentu saja unik. Jd pgn punyaakkk.
BalasHapusDah, akhirnya aku teracuni nih dg blogpost dikau ini mbk lid 😊😄
Keren yah kak tas rajutnya, modern dan anak muda bangett!
BalasHapusya ampun, lucu bangetttt tasnya. rasanya pengen belajar merajut mbak, I will. biar bisa bikin semau saya hehehe
BalasHapus