Dear Bapak-Bapak,
Kita paham hidup ini berat, lebih berat dari rindu. Pergi pagi pulang lebih dari petang demi keluarga. Kalau pun tidak keluar rumah, mungkin cari duitnya di depan laptop. Duduk seharian sampai lupa bangkit buat mandi. Aroma asem-asem pun ditoleransi sama istri. Kadang-kadang nyadar mau mandi, tapi deadline harga mati. Mandi pun ntar nanti - ntar nanti. Yang penting aroma badan nggak seperti sapi. Cukup tarik deodoran buat ngolesin kanan dan kiri.
---
Nah, ngobrolin deodoran khusus pria nih, berdasarkan survei yang saya buat sendiri di lingkungan pertetanggaan dan emak-emak tempat curhat, kasus lupa ngurus diri itu bukan cuma diderita emak-emak kok, para suami pun begitu. Meski nggak sampai lupa mandi juga sih, tapi durasi mengurus kegantengan diri ini bisa berkurang setelah menikah. Kadang main tarik deodoran atau antiperspirant agar cukup mewakili keantengan diri.
Sayangnya, beberapa informasi menyebutkan deodoran dan antiperspiran itu berbeda. Maksudnya ?
Perbedaan Antiperspiran dan Deodoran
ANTIPERSPIRAN bersifat mengurangi keringat. Menurut Fayne Frey, dokter kulit dan pendiri FryFace, sebagian besar antiperspiran mengandung garam aluminium, kadang-kadang dicampur dengan garam zirkonium, yang terikat dengan protein di saluran kelenjar keringat, menciptakan sumbatan saluran keringat alias menekan produksi keringat.
Sementra DEODORAN bersifat mengurangi bau. Deodoran, di sisi lain, adalah produk oles yang dapat menetralkan bau. Bahan-bahan yang dipakai seringkali merupakan bahan yang dapat membunuh sebagian bakteri yang berkontribusi pada pengembangan bau tubuh. Tapi, bisa juga sifat deodoran ini hanya menutupi bau. "Deodoran bersifat tidak mengurangi jumlah keringat yang dikeluarkan dan tidak akan membuat ketiak kering," Dokter kulit lain, yakni Tsippora Shainhouse, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Los Angeles dan instruktur klinis di University of Southern California, menegaskan hal yang sama.
Beberapa Kesalahan Pemakaian Deodoran Pria :
Walaupun deodoran dan antiperspiran berbeda, tapi umumnya akan kita temukan deodoran yang sudah mengandung antiperspiran. Seringkali para suami terburu-buru untuk beraktivitas kembali, sampai mengabaikan hal penting yang tidak boleh dilakukan.
So, berikut adalah beberapa kesalahan pemaikaian deodoran yang baiknya dihindarkan :
1. Menerapkan pada kulit basah
Deodoran pria yang sudah mengandung antiperspirant bekerja sangat baik bila diterapkan pada kulit kering. Jadi, jika kaum pria baru saja keluar dari kamar mandi atau sudah berkeringat, deodoran ini nggak akan efektif.
2. Menerapkannya tepat setelah bercukur
Hmmm.
Maksudnya berhati-hatilah ketika menggesek deodoran atau antiperspiran segera setelah bercukur, terutama ketika menggunakan produk dengan kandungan alkohol yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan iritasi. Karena lagi-lagi ini menurut pakar Alisha Plotner, MD, dokter kulit di The Ohio State University Wexner Medical Center.
3. Menerapkan di Waktu yang Tidak Tepat
Ada satu waktu yang tepat sebenarnya ketika kaum pria ingin menggunakan deodoran. Yakni mengoleskannya di malam hari, sebelum tidur.
Kok bisa?
Karena deodoran dan antiperspiran paling efektif pada kulit ketika saluran keringat kurang aktif dan ada kelembaban minimal, seperti di malam hari dan saat di mana akan tidur. "Karena deodoran harus selalu diterapkan pada kulit yang bersih dan kering, sebaiknya mandi di malam hari, tepuk-tepuk kulit Anda dengan handuk, dan kemudian oleskan deodoran," jelas Joel Schlessinger, MD, dokter kulit bersertifikat dan kontributor RealSelf. "Jika Anda kehilangan aroma segar deodoran, tidak apa-apa untuk menggunakannya lagi di pagi hari. Namun, ini lebih untuk tingkat kenyamanan Anda sendiri daripada yang lainnya.
4. Tidak menerapkannya setiap hari
Yang ini sebenarnya bergantung pada jenis san kondisi tubuh pria, dan jenis deodoran pria atau pun antiperspiran apa yang digunakan. Lagi-lagi dokter kulit Dove, Alicia Barba, MD. Aplikasi harian mungkin tidak selamanya penting. Ini harus disesuaikan. Jika ragu, bisa baca labelnya, atau cukup bersihkan dan aplikasikan kembali.
5. Lupa Melembabkan
Walau pun penggunaan deodoran dan antiperspiran sudah tepat, atau sesuai label. Seringkali urusan perketiakan para pria ini selalu diserahkan pada deodoran dan antiperspiran. Ada hal yang perlu diingat, yakni sesekali gunakan pelembab untuk daerah ketiak. Dari para dokter kulit di luar negeri, menyarankan ketiak pun perlu olesan minyak untuk kulit seperti zaitun dan minyak kelapa (khusus kulit) agar lembab. Atau gunakan deodoran yang mengandung pelembab.
6. Menggunakan produk yang salah
Penting untuk mempertimbangkan jenis kulit Anda serta masalah atau kepekaan kulit saat memilih deodoran pria. Formula kandungan alkohol yang lebih tinggi, seperti semprotan dan gel, dapat menyebabkan iritasi pada jenis kulit sensitif atau seperti formula yang sangat beraroma.
"Anda harus merawat kulit di bawah lengan Anda seperti halnya Anda melakukan kulit di wajah Anda," kata Dr. Barba.
Pilihan produk Nivea Men bisa menjadi solusi masalah ketiak Anda. Karena Nivea Men tidak hanya akan memberi 48 jam perlindungan bau dan basah, tetapi juga diformulasikan dengan pelembab untuk kulit yang lebih lembut dan lebih halus.
Demikian informasi yang mungkin berguna untuk para bapak-bapak di tengah sibuknya rutinitas.
Bye.
Kadang emak-emak pun kalau lupa pakai deodorant aromanyaa ambuneee ... hihihiii ... pokoknya tetap habis mandi, gulung-gulung deodorant roll di ketiak, wkwkwk. Begitu sadar sudah nggak ada isinya kalang kabut dan jadi minder pas ketemu orang.
BalasHapusBerarti kalau mau pake deodoran itu harus dipastiin ya kulit harus kering. Kalau engga malah jadi ga optimal ya. Lah ipeh baru tau, soalnya jarang pake deodoran. Besok harus mulai dipraktekin biar ngga salah waktu dan cara paeknya
BalasHapus