Kangkung adalah tanaman sekaligus jenis sayuran terkenal di negeri ini. Sebagai sayuran, kita sudah banyak mengenal jenis masakan yang menggunakan kangkung. Ada urap, pecel, sayur asem, tumisan, plecing, rujak kangkung, dan lain-lain. Nikmat banget. Kangkung juga termasuk sayuran yang gampang banget ditemukan. Sedangkan, sebagai tanaman, kangkung termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan di semua iklim tropis. Mudah tumbuh, tidak mengenal musim, bisa di media tanam tanah dan air. Makanya, ada yang namanya kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung sering dipadankan dengan bayam, yang sama-sama mudah ditanam dan mudah ditemukan.
Saking mudahnya, kita bisa tanam kangkung tanpa biji, tanpa tanah, dan tanpa pupuk.
Serius? Yap. Siap-siap ya.
MANFAAT KANGKUNG
Menurut sejarahnya, kangkung diperkirakan berasal dari India lalu menyebar hingga ke nusantara. Kangkung atau Kangkong atau water spinach dalam bahasa Inggris, sering dianggap tanaman liar, tidak penting dibudidayakan, dan tidak bergengsi.
Tetapi, walau sebagai tanaman yang merakyat, kangkung berhasil mencapai kelasnya yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Coba, siapa yang belum kenal kangkung hari ini? Mamak-mamak kita paling cepat mengenalkan sayur kangkung ke anak-anaknya dibanding brokoli, asparagus, atau kale. Karena tidak bisa dipungkiri, harga kangkung murah dan terjangkau.
Selain murah, kangkung punya serat yang baik bagi tubuh. Kangkung mengandung vitamin A, C, zat besi, dan banyak nutrisi. Kangkung dipercaya memiliki beragam manfaat kesehatan seperti mencegah diabetes, konstipasi, dapat mengontrol tekanan darah, juga mengandung anti dehidrasi. Kangkung baik untuk menangkal radikal bebas layaknya sayuran pada umumnya, dan dapat mendetoks racun dalam tubuh.
Dari sekian banyak manfaat kangkung, memang ada juga desas-desus efek samping mengonsumsi kangkung. Tetapi, ini wajar ya. Karena sepehamanan saya, setiap produk sayuran punya kekurangannya masing-masing.
bunga kangkung |
BUDIDAYA KANGKUNG
Mungkin banyak yang sudah tahu kalau di beberapa negara bagian Amerika, kangkung dilarang dibudidayakan karena dianggap sebagai tanaman gulma invasif, yakni tanaman yang mampu menginvasi dan mendominasi lahan hingga menghalangi tumbuhan utama di area itu. Karena keagresifan pertumbuhannya, kangkung dikhawatirkan bisa menghambat saluran air dan dan kanal. USDA (United States Department of Agriculture) pun telah memasukkannya ke dalam daftar gulma berbahaya, dan menambahkan beberapa tanaman lain seperti spesies morning glory.Tetapi, ini di sebagian negara luar aja ya yang melarang penanaman kangkung. Lagi pun, aturan ini dibuat karena kangkung bukan tanaman yang mereka kenal untuk dimakan. Mungkin kalau kita juga tidak mengenal konsumsi sayuran A, kita bakal khawatir menanam sayuran itu, ya nggak sih? Toh, sekarang sudah cukup banyak informasi yang baik tentang konsumsi kangkung dan budidayanya.
Nah, balik ke negeri sendiri, yang asyik banget. Kini, kangkung sudah berkembang menjadi sektor agrobisnis yang kuat. Wisata kangkung di areal persawahan/perkebunan telah membantu peningkatan perekonomian rakyat. Termasuk wisata kuliner kangkung yang jelas-jelas tidak bisa dipungkiri, mengakibatkan beberapa daerah terkenal akan kangkungnya. Walau dahulu sekali akan terdengar lucu : pulang wisata kok bawa kangkung? Namun, sekarang kita harus bertepuk tangan untuk ini. Di Balikpapan, kota tempat saya berdiam, melamun, dan merenung (eh, apa sih) harga kangkung di pasaran dapat lebih mahal dibanding sayuran umum lain.
wisata kangkung |
Nah, walau mahalnya kangkung itu relatif dan masih mencapai dasar-dasar kantong, tapi yuk kita tanam ulang kangkung agar lebih hemat lagi dan kita bisa lihat bahwa tanam kangkung itu benar-benar gampang banget.
YUK, REGROW KANGKUNG
Regrow alias tanam ulang. Sebutan yang dipakai jika kita menanam tanpa benih alias dari indukan yang sudah ada. Beberapa sayuran yang bisa kita tanam ulang : seledri yang masih ada akarnya, daun bawang, wortel (pernah coba, tapi hanya tumbuh daun), basil dan kemangi, serai.
Nah, kangkung pun bisa kita tanam ulang dari sisa-sisa sampah kangkung. Caranya gampang banget nget-nget. Begini caranya!
Tanam Kangkung Hidroponik Paling Mudah Sedunia :
Siapkan;
1) Batang Kangkung
Biasanya setelah membeli kangkung, kita siangi dengan mengambil daun dan batang kecil. Sementara, batang besarnya kita sisihkan. Nah, batang besar ini bisa kita tanam ulang.
2) Wadah.
Siapkan wadah. Karena tujuan regrow itu nggak mau buang-buang sampah sayuran, jadi di sini saya pakai plastik bekas bungkus minyak goreng. Karena wadah yang satu ini tergolong plastik yang cukup keras, jadi cocok buat pot. Tapi, tentu bisa menggunakan wadah yang lain.
3) Air.
Setelah bekas bungkus plastik minyak goreng dicuci bersih bersih, masukkan batang-batang kangkung tadi. Lalu, tuangkan air. Tidak perlu sampai penuh, yang penting batang-batang kangkungnya terendam. Selesai.
Sudah? Gini aja? Iya, begini saja. Cukup tunggu beberapa hari nanti akan muncul pucuk-pucuk daunnya dan beberapa hari sampai daunnya banyak dan bisa dipanen.
Sudah? Gini aja? Iya. Tidak perlu perawatan, tidak perlu repot memikirkan pupuk.
Sudah? Gini aja? Iya -_-
Jenis Kangkung yang Bisa Ditanam Ulang
Selama ini, kita dikenalkan dengan dua jenis kangkung. Kangkung air, yang biasa tumbuh di perairan dan rawa, berdaun sedikit lebar dan lebih hijau. Kangkung akar atau kangkung darat, daunnya lebih runcing, berakar dan biasa tumbuh di tanah. Jenis kangkung akar ini benihnya paling banyak dijual dan juga banyak dibudidayakan dengan teknik hidroponik.
Kangkung yang saya pakai di sini adalah KANGKUNG AIR, yang memang dibudidayakan dan banyak dijual di pasar-pasar lokal. Tapi tenang, saya juga pakai KANGKUNG DARAT/KANGKUNG AKAR untuk membuktikan bahwa metode tanam paling mudah ini berhasil untuk setiap jenis kangkung.
Kelebihan & Keuntungan Regrow Kangkung
(+) Praktis, tidak memikirkan lahan, tanpa tanah, dan tidak memikirkan pemupukan/nutrisi.
(+) Air bisa diganti kapan saja kalau khawatir berlumut atau berjentik.
(-) Sebagaimana regrow, hasil produk tanamannya memang tidak bisa lebih besar dari indukan awal.
(-) (Pengalaman pribadi) Hanya bisa panen 2-3 kali, setelah itu batang jadi lebih keras dan daun tidak terlalu hijau lagi. Saat itu, bisa dijadikan kompos.
Dalam masa penantian panen, nanti akan hadir batang-batang kecil berwarna kuning. Itu adalah sisa-sisa batang kecil yang tidak dibuang saat menyiangi. Mau dicabuti lebih baik, dibiarkan akan rontok sendiri.
pucuk-pucuk yang bermunculan |
bersiap panen |
hasil panen |
Saatnya Menumis Kangkung!
Setelah 10 – 15 hari kangkung sudah bisa dipanen. Biasanya saya potong dari batang kecilnya saja ke atas. Batang bawahnya yang tebal, dan terendam air, tidak cocok untuk dipanen.
Ini dia, hasil panen kangkungnya, langsung ditumis pakai tempe. Sederhana tapi sudah luar biasa buat saya rasanya!
Nah, nanti mau regrow apalagi ya?
***
pengetahuan baru, istilah regrow juga baru ngerti. Selama ini kurang perhatian sama dunia bercocok tanam, yang paham malah orangtuaku aja.
BalasHapusmemang kangkung makanan yang enak kalau udah ditumis, yummy banget
Wow, di Amerika pada nggak tahu ya betapa nikmatnya kangkung ini. Kalau tahu pasti ya sudah banyak yang memetik dan nggak dianggap sebagai gulma. Budidaya kangkung memang mudah, dulu kakakku pernah budidaya sampai aku kalau mau makan kangkung tinggal petik saja. Lumayaaan.
BalasHapusMenanam kangkung dengan cara hidroponik ini memang bisa jadi alternatif yang mudah dan bisa ditanam di rumah juga
BalasHapusTumis tempe kangkungnya mantap sekali ituu.
BalasHapusBtw, ternyata mudah sekali regrow kangkung ya. Mau coba ah. Di tukang sayur di Jakarta 6 ribu seikat huhuhu
Kasihan amat orang Amerika gak bisa merasakan kenikmatan tumis kangkung karena dianggap gulma hehe
BalasHapusAku doyan banget kangkung karena selain murah meriah, mengolahnya juga gampang dan gak ribet. Pasti lebih nikmat yah kalo masak kangkung hasil regrow sendiri kayak gitu hehe
Waah baru tahu kalau kangkung diluar dinobatkan jadi gulma hehe. Kalau di sini mah laris manis. Apalagi regrow nya mudah yah. Cocok buat santapan keluarga sehari2.
BalasHapusAku pernah lihat sharing soal ini di IG mu, dan waktu itu beneran aku coba praktekkan. Kebetulan ada bekas kemasan refil deterjen cair. Pas beli kangkung, sisa potongannya aku masukin ke kemasan bekas, eeeeh ternyata beneran berdaun lagi. Semua batang yang aku tarok muncul daun, dan banyak. Tapi sayangnya cabang baru yang tumbuh di bungkul bungkul ga segemuk batang aslinya haha. Tapi mayan sih, bisa dipetik lagi, dimasak lagi.
BalasHapushehe iya. Memang di situ kekurangannya, nggak bisa gendut-gendut seperti perdananya.
HapusSaya tuh paling suka kangkung cah belacan. Atau sebagai teman makan ayam taliwang rasanya luar biasa. Mungkin orang-orang Amerika tidak suka makan sayur kangkung ya jadi tumbuhan ini karena cepat berkembang biaknya dianggap sebagai gulma. Bila ada orang Indonesia yang tinggal di dekat gulma itu pasti beruntung banget ya Jadi tidak perlu beli sayur lagi 😀
BalasHapusTernyata mudah dan praktis ya Mbak dengan cara regrow ini. Pengen nyoba jadinya. Semoga nggak lupa ah. Seru banget kalau sudah panen, bangga bisa metik dari depan rumah sendiri haha.
BalasHapusKangkung salah satu sayuran fav akuuh... Awal booming hidroponik kami sudah membuat sendiri peralatan media tanam hidroponik dan tanamannya kangkung karena sangat sinple cepet panen pula (gusti yenifamtrip)
BalasHapusBerarti pake kangkung darat.bisa ya mbak? Aku sukak banget kangkung jd kepengen nyobain regrow deh teenyata gampang banget
BalasHapusAku pernah nanam kangkung pakai biji, gak tau itu darat apa air hahaha :p
BalasHapusAlhamdulillah dari sekian sayuran yang aku tanam yang sukses nih tanam kangkung :D Paling suka makan sayur kangkung hasil panen sendiri. Semoga nanti kalau dah pindah rumah bisa nanam kangkung lagi.
Aku suka makan kangkung dan pernah juga regrow, tapi gak sampai panen karena dimakan ayam. Emang ini tanaman gak ngerepotin. Yang dari biji juga gampang tumbuhnya
BalasHapusAku bete karena nanam kangkung dari sisa sayur yang aku masak, setelah numbuh subur malah dipanen entah siapa. Karena aku taruh pot di luar sih, salah sendiri ya, hahahaaa.
BalasHapusyiaah..sedih nih
Hapusfans kangkung hadiirrr
BalasHapusAku seneenggg olahan kangkung, apalagi kangkung asli Lombok. Uenaaakkk seger bgt
Wah, bisa jadi ide bisnis bagus ini, kak Lid..
BalasHapus"Restoran Kangkung" di Amerika.
pasti banyak yang suka apalagi jenis plecing.
Hehhe, kangkung juga bukan sih?
Aku juga pengen Regrow Kangkung.
Kalau hasilnya 2-3 kali dengan kualitas yang menurun, apa ada yang perlu ditambahkan saat melakukan Regrow Kangkung yaa..?
Ternyata praktis juga ya tanam kangkung cara hidroponik, cocok buat rumahku yg gak punya lahan nih. Cobain ah sesekali tanam kangkung sendiri, apalagi anak-anak juga suka sekali makan kangkung
BalasHapusBeberapa tahun lalu waktu maen ke Tasik, dan pas lewat rumah tetangga sepupu mama di sana, aku sempat lihat petak kebunnya ada sejumlah kangkung. Warnanya segar bikin pengen ngoseng aja tuh kangkungnya, Mak. Kalau aku makan kankung ga kepikiran re grow. Selain lahan terbatas juga waktu. Padahal kankung itu dioseng sederhana aja udah enaaak
BalasHapussetujuuuu tanam kangkung itu sebenarnya mudaaaah. suamiku seneng nanem2 mak, jadi di rumah ada kangkung dll lumayan kalau cuma butuh dikit buat sarapan ya tinggal ngambil aja. secara kangkung itu enak buat makanan pedess nikmat
BalasHapusAhaay, kangkungnya fresh banget, asik pisan kalo 10-15 hari bisa langsung dipetik dan panen trus dimasak tumis, hadeuuuh nikmatnya apalagi sama nasi anget, sambal, tahu, asin eeehh jadi lavaaar
BalasHapusWow..kalau dilihat-lihat, ukuran kangkungnya serupa yang ada di Lombok nih. Batangnya besar-besar. Saya belum pernah coba nih tanam kangkung gitu, apa karena di sini tersedia banyak sekali ya? Yang pernah tuh teman saya di Jakarta, dia beli kangkung di Lombok terus ditanamnya di sana. Eh berhasil dong~
BalasHapusSaya menggunakan metode ini juga Mbak, lumayanlah bisa didaur ulang kan. Panennya juga cepet dan rasanya seneng aja karena bisa dimanfaatkan lagi.
BalasHapusKangkung itu salah satu sayur favorit aku, di tumis uenaaak meski lelah banget dalam menyianginya heheh. Duh, aku pengen deh nanam begini yang tidak butuh lahan besar tapi harus telaten ya
BalasHapuseh semudah itu? mau coba di rumah buat eksperimen sama anak-anak. Di sini anakku yang kecil doyan makan kangkung apalagi batangnya kres kres ... makasi infonya yah
BalasHapusWah wah, gampang ya kayaknya. Aku jarang makan kangkung. Padahal suka banget. Di sini jarang ada sih. Kudu nyoba nanam deh ya. Gampang kayaknya. Hihi walopun gak tahh juga. Aku rada gak jago soal nanam-nanam begini. Sering gak jadi alias pada mati. Semoga bisa. ðŸ¤
BalasHapusAne pengen deh nyoba tuh nanam kebun gitu, sayangnya cuma punya niat wkwk..... sebelum nikah kepikiran mau bikin hidroponik di rumah, ternyata susah wkwk... ada tips biar konsisten ndak?
BalasHapussaya juga hidroponik versi serius gitu di rumah, banyak kendalanya, hehehe.
HapusKalau konsisten hampir gak ada tipsnya, hihi. Kecuali punya target, dan tantangan.